Jumat, 20 Mei 2011

ETIKA PENULISAN DI INTERNET


ETIKA PENULISAN DI INTERNET

Tulisan etika menulis di internet ini adalah pendapat pribadi tentang sopan santun menulis di dunia maya. Seperti yang telah ditulis dalam tulisan sebelumnya tentang etika komunikasi di milis, bahwa dunia maya juga mempunyai aturan-aturan dan sopan santun yang harus kita pahami. Sering sekali seseorang dengan seenak hati menulis di blog, mengirimkan pesan melalui email, mengirimkan atau mempublish dokumen elektronis lainnya (gambar, video, tulisan dan bentuk2 lainnya) tanpa memperhatikan aturan dan etikanya.
Sebagai orang yang sering memanfaatkan internet untuk keperluaan sehari-hari sebaiknya kita membaca undang-undang transaksi elektronis yang telah disyahkan pada tahun 2008. Undang undang tersebut dapat didownload dari website www.ri.go.id yang linknya di sini. Kita dapat langsung membaca bab VII yang mengatur tentang tindakan yang dilarang.
Perbuatan-perbuatan yang dilarang tersebut adalah sebagai berikut:
1. Mengirimkan dan mendistribusikan dokumen elektronis yang bersifat pornografi, judi, mengina dan mencemarkan nama baik, mengancam, membohongi dan menyesatkan, menyinggung SARA dan menakut-takuti.
Jadi mengirimkan email ke seseorang yang bernada ancaman bisa dijerat dengan pasal perbuatan terlarang yang menyangkut ancaman.
2. Dengan sengaja tanpa hak mengakses komputer orang lain dengan tujuan memperoleh informasi atau dokumen elektronik, dengan sengaja melakukan pembobolan, penerobosan dan melampui sistem keamanan elektronis.
Jadi mengakses komputer orang lain tanpa ijinpun bisa dituntut ke pengadilan.
3. Melakukan penyadapan terhadap informasi elektronis atau dokumen elektronis.
Yang gemar menggunakan program key logging terjerat dalam perbuatan ini.
4. Melakukan perbuatan yang menyebabkan terganggunya sistem elektronis.
Melakukan spam untuk membuat sebuah website tidak berfungsi bisa dikategorikan dalam perbuatan ini.
5. Tanpa hak melakukan penggandaan, mendistribusikan atau memproduksi sesuatu yang digunakan untuk mendukung keperluan melakukan perbuatan yang dilarang yang telah disebutkan diatas. Jadi sebagai contoh seorang programmer yang dengan sengaja membuat suatu rutin untuk membobol sistem keamanan bank dapat dikenakan ancaman hukuman (kecuali dengan tujuan penelitian, pengujian sistem keamanan bank tersebut dan memang pihak bank menugaskan programmer tersebut).
6. Memanipulasi, mengubah, mengilangkan merusak dengan tujuan menjadikan suatu informasi elektronis atau dokumen elektronis seperti otentik.
Misalkan kita memanipulasi isi transkrip kita dan mengirimkannya sebagai persyaratan untuk melamar beasiswa sudah masuk dalam kategori ini. Apalagi yang dengan sengaja membuat suatu program untuk memalsukan tanda tangan elektronis (yang dimaksud tanda tangan elektronis bukanlah tanda tangan yang discan, tetapi sebuah kunci yang digunakan untuk authentikasi seseorang atau lembaga)
Untuk pembuktian bahwa seseorang melakukan perbuatan terlarang tersebut harus melalui proses pembuktian yang dapat dipertanggungjawabkan. Misalkan seseorang mengirimkan email berupa ancaman harus dibuktikan apakah email tersebut diakses oleh pemiliknya atau orang lain telah membobol email tersebut. Penyidikan tersebut harus memperhatikan integritas data dan prosedur standar internasional untuk penyidikan kasus yang melibatkan bukti elektronis.
Prasarana pendukung pelaksanaan undang-undangan informasi transaksi elektronis seharusnya disiapkan secara maksimal. Sebagai contoh persiapan untuk mengetahui keaslihan bukti digital yang tentu melibatkan bidang digital forensics. Prinsip dasar dalam digital forensics seperti persiapan investigator, pengumpulan data atau bukti, meneliti dan mencermati bukti, menganalis dan melaporkan hasil investigasi harus memenuhi suatu standar yang menjamin proses tersebut valid. Jadi dari semua aspek, orang, alat, metode dan prosedur harus sesuai aturan.
Sebenarnya hal yang paling sederhana yang dapat dilakukan pada saat menulis di dunia maya adalah meningkatkan kehati-hatian. Pikirkan kembali segala sesuatu sebelum menulis di internet. Efek dari tulisan bisa berakibat pada urusan hukum. Tulisan yang dimuat pada media yang tidak dalam kendali misalkan maling list tidak akan bisa dihapus tanpa bantuan administrator. Demikian juga tulisan di blog yang akhirnya menyebar karena dicopy oleh banyak pihak. Untuk itu dalam menulis haruslah dipikirkan tujuan yang hendak dicapai dari tulisan tersebut dan kita siap menanggung resiko dari apa yang kita tulis.
Untuk menulis kita harus memikirkan akibat dari tulisan tersebut lebih lanjut, misalkan tulisan kritik terhadap suatu instansi harus dipikirkan juga dampak tulisan tersebut terhadap instansi tersebut. Adakalanya karena menurutin keinginan setelah kita dirugikan suatu instansi, kita menulisnya dengan tujuan membuat instansi tersebut bangkrut atau menderita. Seharusnya kritik lebih diarahkan untuk membuat pelayanan suatu lembaga meningkat. Kritik yang dimaksudkan untuk membuat suatu lembaga jatuh akan berakibat fatal karena adakalanya ribuan orang menggantungkan penghasilannya dari sebuah lembaga tersebut. Jadi sebelum mengkritik di media online kita bisa melayangkan protes atau keluhan secara langsung kepada lembaga tersebut, jalur hukumpun bisa ditempuh jika protes dan keluhan tersebut diabaikan. Media online bisa menjadi sangat fatal akibatnya karena sifatnya yang sangat mudah menyebar.
Memang benar adanya bahwa kita mempunyai kebebasan berpendapat, tetapi kebebasan berpendapat itu juga ada batasannya yaitu hak orang lain. Selama pendapat tersebut tidak merugikan orang lain dan bermanfaat, kita tidak perlu takut untuk menulis. Yang sering saya tegaskan adalah kita harus mengerti tentang etika menulis, seperti menggunakan inisial untuk menunjuk ke seseorang jika bermaksud mengambil pengalaman tentang suatu kasus. Intinya yang harus dikritik di media adalah tindakan yang salah dan bagaimana solusinya supaya hal itu tidak terjadi lagi.

PENGERTIAN KEBUDAYAAN,KEPRIBADIAN BANGSA TIMUR,PERUBAHAN KEBUDAYAAN


Pengertian Kebudayaan - Budaya atau Kebudayaan adalah suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama oleh sebuah kelompok orang dan diwariskan dari generasi ke generasi. Budaya terbentuk dari banyak unsur yang rumit, termasuk sistem agama dan politik, adat istiadat, bahasa, perkakas, pakaian, bangunan, dan karya seni. Bahasa, sebagaimana juga budaya, merupakan bagian tak terpisahkan dari diri manusia sehingga banyak orang cenderung menganggapnya diwariskan secara genetis. Ketika seseorang berusaha berkomunikasi dengan orang-orang yang berbada budaya dan menyesuiakan perbedaan-perbedaannya, membuktikan bahwa budaya itu dipelajari.

Budaya adalah suatu pola hidup menyeluruh. budaya bersifat kompleks, abstrak, dan luas. Banyak aspek budaya turut menentukan perilaku komunikatif. Unsur-unsur sosio-budaya ini tersebar dan meliputi banyak kegiatan sosial manusia.

Kebudayaan berasal dari bahasa Sansekerta yaitu buddhayah, yang merupakan bentuk jamak dari buddhi (budi atau akal) diartikan sebagai hal-hal yang berkaitan dengan budi dan akal manusia. Dalam bahasa Inggris, kebudayaan disebut culture, yang berasal dari kata Latin Colere, yaitu mengolah atau mengerjakan. Bisa diartikan juga sebagai mengolah tanah atau bertani. Kata culture juga kadang diterjemahkan sebagai "kultur" dalam bahasa Indonesia.
Perubahan Kebudayaan

Perubahan Kebudayaan adalah perubahan yang terjadi akibat adanya ketidaksesuaian diantara unsure-unsur kebudayaan yang saling berbeda sehingga terjadi keadaan yang tidak serasi fungsinya bagi kehidupan.
Definisi-definisi perubahan kebudayaan banyak diutarakan pada sarjana sosiologi dan antropologi antara lain :
a. John Lewis Gilin dan John Philip Gilin
Perubahan kebudayaan adalah suatu variasi dari cara-cara hidup yang diterima yang disebabkan oleh perubahan-perubahan kondisi geografi, kebudayaan material, komposisi penduduk,ideology,maupun karena adanya difusi dan penemuan baru dalam masyarakat tersebut.
b. Samuel Koening
Perubahan kebudayaan menunjuk pada modifikasi-modifikasi yang terjadi dalam pola-pola kehiudpan manusia. Modifikasi-modifikasi tersebut terjadi karena sebab-sebab internal maupun eksternal.
c. Seo Sumardjan
Perubahan kebudayaan adalah segala perubahan pada lembaga-lembaga keasyarakatan didalam suatu masyarakat yang mempengaruhi system sosialnya, termasuk didalamnya nilai-niali, sikap dan pola-pola berperilaku diantara kelompok-kelompok dalam masyarakat.
d. KIgssley Davis
Perubahan kebudayaan adalah peruabahan yang terjadi dalam struktur masyarakat.

KEPRIBADIAN BANGSA TIMUR
Budaya secara harfiah berasal dari Bahasa Latin yaitu Colere yang memiliki arti mengerjakan tanah, mengolah, memelihara ladang (menurutSoerjanto Poespowardojo 1993).Menurut The American Herritage Dictionary mengartikan kebudayaan adalah sebagai suatu keseluruhan dari pola perilaku yang dikirimkan melalui kehidupan sosial, seniagama, kelembagaan, dan semua hasil kerja dan pemikiran manusia dari suatu kelompok manusia.Menurut Koentjaraningrat budaya adalah keseluruhan sistem gagasan tindakan dan hasil karya manusia dalam rangka kehidupan masyarakat yang dijadikan miliki diri manusia dengan cara belajar.
Budaya yang terdapat di dunia beraneka ragam.Bermacam-macam budaya dikarenakan perbedaan peradaban daerah itu masing-masing,selain itu juga karena letak geografis daerah tersebut.Manusia mendiami wilayah yang berbeda,ada yang di wilayah Barat,Timur Tengah,dan Timur.Berada di lingkungan yang berbeda membuat kebiasaan,adat istiadat ,budaya juga berbeda.perbedaan budaya tersebut masing-masing mempunyai kelebihan dan kekurangannya.Misalnya pada bangsa timur,bangsa timur dikenal sebagai bangsa yang ramah,bangsa yang mempunyai kepribadian baik,dan bangsa yang bersahabat.Banyak orang dari wilayah lain yang tertarik pada kebudayaan bangsa timur.
Kepribadian bangsa timur berbeda dengan kepribadian bangsa barat, dari wilayahnya, lingkungan, gaya hidup, kebudayaan dan kebiasaannya pun berbeda. menjelaskan tentang kepribadian bangsa timur,sudah jelas kita semua tau bahwa bangsa timur identik dengan benua Asia. Yang penduduknya sebagian besar berambut hitam dan berkulit sawo matang, dan sebagian pula berkulit putih dan bermata sipit.
Bangsa timur adalah bangsa yang dikenal sangat baik dan ramah, mempunyai sifat toleransi yang tinggi dan saling tolong menolong. Bangsa barat saat berkunjung ke wilayah negara timur, mereka pasti selalu berpendapat bahwa orang-orang timur itu baik dan ramah. Bangsa timur dalam berpakaian pun tergolong sopan. mereka pun sangat melestarikan budaya masing-masing dan mempunyai adat istiadat yang di junjung tinggi.


PENGERTIAN,TUJUAN,RUANG LINGKUP IBD


Pengertian, Tujuan dan Ruang Lingkup Ilmu Budaya Dasar
Secara sederhana IBD adalah pengetahuan yang diharapkan dapat memberikan pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang konsep-konsep yang diekembangkan untuk mengkaji masalah-masalah manusia dan kebudayaan. Istilah IBD dikembangkan petama kali di Indonesia sebagai pengganti istilah basic humanitiesm yang berasal dari istilah bahasa Inggris “the Humanities”. Adapun istilah humanities itu sendiri berasal dari bahasa latin humnus yang astinya manusia, berbudaya dan halus. Dengan mempelajari th humanities diandaikan seseorang akan bisa menjadi lebih manusiawi, lebih berbudaya dan lebih halus. Dengan mempelajari the humanities diandaikan seseorang akan bisa menjadi lebih manusiawi, lebih berbudaya dan lebih halus. Dengan demikian bisa dikatakan bahwa the humanities berkaitan dengan nilai-nilai manusia sebagai homo humanus atau manusia berbudaya. Agar manusia menjadi humanus, mereka harus mempelajari ilmu yaitu the humanities disamping tidak meninggalkan tanggungjawabnya yang lain sebagai manusia itu sendiri.
Untuk mengetahui bahwa ilmu budaya dasar termasuk kelompok pengetahuan budaya lebih dahulu perlu diketahui pengelompokan ilmu pengetahuan. Prof Dr.Harsya Bactiar mengemukakan bahwa ilmu dan pengetahuan dikelompokkan dalam tiga kelompok besar yaitu :
1.Ilmu-ilmu Alamiah ( natural scince ). Ilmu-ilmu alamiah bertujuan mengetahui keteraturan-keteraturan yang terdapat dalam alam semesta. Untuk mengkaji hal ini digunakan metode ilmiah. Caranya ialah dengan menentukan hokum yang berlaku mengenai keteraturan-keteraturan itu, lalu dibuat analisis untuk menentukan suatu kualitas. Hasil analisis ini kemudian digeneralisasikan. Atas dasar ini lalu dibuat prediksi. Hasil penelitian 100 5 benar dan 100 5 salah
2.Ilmu-ilmu sosial ( social scince ) . ilmu-ilmu sosial bertujuan untuk mengkaji keteraturan-keteraturan yang terdapat dalam hubungan antara manusia. Untuk mengkaji hal ini digunakan metode ilmiah sebagai pinjaman dari ilmu-ilmu alamiah. Tapi hasil penelitiannya tidak 100 5 benar, hanya mendekati kebenaran. Sebabnya ialah keteraturan dalam hubungan antara manusia initidak dapat berubah dari saat ke saat.
3.Pengetahuan budaya ( the humanities ) bertujuan untuk memahami dan mencari arti kenyataan-kenyataan yang bersifat manusiawi. Untuk mengkaji hal ini digunakan metode pengungkapan peristiwa-peristiwa dan kenyataan-kenyataan yang bersifat unik, kemudian diberi arti.
Pengetahuan budaya (the humanities) dibatasi sebagai pengetahuan yang mencakup keahlian (disilpin) seni dan filsafat. Keahlian inipun dapat dibagi-bagi lagi ke dalam berbagai hiding keahlian lain, seperti seni tari, seni rupa, seni musik,dll. Sedangkan ilmu budaya dasar (Basic Humanities) adalah usaha yang diharapkan dapat memberikan pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang konsep-konsep yang dikembangkan untuk mengkaji masalah-masalah manusia dan kebudayaan. Dengan perkataan lain IBD menggunakan pengertian-pengertian yang berasal dari berbagai bidang pengetahuan budaya untuk mengembangkan wawasan pemikiran serta kepekaan mahasiswa dalam mengkaji masalah masalah manusia dan kebudayaan.
Ilmu budaya daar berbeda dengan pengetahuan budaya. Ilmu budaya dasar dalam bahasa Ingngris disebut basic humanities. Pengetahuan budaya dalam bahas inggris disebut dengan istilah the humanities. Pengetahuan budaya mengkaji masalah nilai-nilai manusia sebagai mahluk berbudaya (homo humanus). Sedangkan ilmu budaya dasar bukan ilmu tentang budaya, melainkan mengenai pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang konsep-konsep yang dikembangkan untuk mengkaji masalah-masalah manusia dan budaya.
Tujuan Ilmu Budaya Dasar
Penyajian mata kuliah ilmu budaya dasar tidak lain merupakan usaha yang diharapkan dapat memberikan pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang konsep-konsep yang dikembangkan untuk mengkaji masalah-masalah manusia dan kebudayaan. Dengan demikian mata kuliah ini tidak dimaksudkan untuk mendidik ahli-ahli dalam salah satu bidang keahlian yang termasuk didalam pengetahuan budaya (the humanities) akan tetapi IBD semata-mata sebagai salah satu usaha untuk mengembangkan kepribadian mahasiswa dengan cara memperluas wawasan pemikiran serta kemampuan kritikalnya terhadap nilai-nlai budaya, baik yang menyangkut orang lain dan alam sekitarnya, maupun yang menyangkut dirinya sendiri. Untuk bisa menjangkau tujuan tersebut IBD diharapkan dapat :
1.Mengusahakan kepekaan mahasiswa terhadap lingkungan budaya, sehingga mereka lebih mudah menyesuaikan diri dengan lingkungan yang baru, terutama untuk kepentingan profesi mereka
2.Memberi kesempatan kepada mahasiswa untuk memperluas pandangan mereka tentang masalah kemansiaan dan budaya serta mengembangkan daya kritis mereka terhadap persoalan-persoalan yang menyangkut kedua hal tersebut.
3.Mengusahakan agar mahasiswa, sebagai calon pemimpin bagnsa dan Negara serta ahli dalam bidang disiplin masing-masing tidak jatuh ke dalam sifat-sifat kedaerahan dan pengkotakan disiplin yang ketat
4.menguasahakan wahana komunikasi para akademisi agar mereka lebih mampu berdialog satu sama lain. Dengan memiliki satu bekal yang sama, para akademisi diharapkan akan lebih lancer dalam berkomunikasi.
Ruang Lingkup Ilmu Budaya Dasar
Bertitik tolak dari kerangka tujuan yagn telah ditetapkan, dua masalah pokok bisa dipakai sebagai bahan pertimbangan untuk menentukan ruang lingkup kajian mata kuliah IBD. Kedua masalah pokok itu adalah :
1.Berbagai aspek kehidupan yang seluruhnya merupakan ungkapan masalah kemanusiaan dan budaya yang dapat didekati dengan menggunakan pengetahuan budaya (the humanities), baik dari segi masing-masing keahlian (disiplin) didalam pengetahuan budaya, maupun secara gabungan (antar bidang) berbagai disiplin dalam pengetahuan budaya
2.Hakekat manusia yang satu atau universal, akan tetapi yang beraneka ragam perwujudannya dalam kebudayaan masing-masing jaman dan tempat.
Menilik kedua pokok masalah yang bisa dikaji dalam mata kuliah IBD, nampak dengan jelas bahwa manusia menempati posisi sentral dalam pengkajian. Manusia tidak hanya sebagai obyek pengkajian. Bagaimana hubungan manusia dengan alam, dengan sesame, dirinya sendiri, nilai-nilai manusia dan bagaimana pula hubungan dengan sang pencipta menjadi tema sentral dalam IBD.

kehidupan dan kematian


KEHIDUPAN DAN KEMATIAN
Manusia harus percaya kepada Yang Suci dan terlibat didalamnya. Kalau tidak maka yang suci menyembunyikan dirinya didalam selubung yang tidak dapat dilalui yang pada hakikatnya adalah selubung jiwa-jiwa rendah manusia. Nafs menurut para sufi-yang menyelubungi inti wujud manusia yang abadi, kemudian memutuskannya dari penglihatan Yang Suci. Hidup dan kehidupan dapat menjadi sarana untuk mengingatkan kembali manusia akan kedamaian, ketenangan, dan kegembiraan melalui apa yang dia cipta dan yang dia cari sepanjang masa.

Disadari atau tidak disadari, yang hanya bisa dia dapatkan apabila mencapai suatu kesadaran tertentu tentang kesucian dan sepakat bahwa dia harus menyerahkan dirinya kepada kehendak Yang Maha Kuasa. Begitu juga dalam tasawuf, hidup dan kehidupan dipandang sebagai buah pengamatan, dan hasil sekunder ekspresi kebenaran spiritual, dari seseorang yang telah mencapai kebenaran itu dan hidup dalam keselarasan alam (thab'i mawzun), yang dirasakan oleh mereka yang juga memiliki sifat selaras seperti itu.

Hal tersebut tepat sekali karena hidup dan kehidupan merupakan buah dari visi spiritual sehingga dapat digunakan untuk menyampaikan pesan intelektual dan juga merangsang adanya transformasi kimiawi dalam jiwa manusia. Pada akhirnya satu-satunya hal mendasar yang dimiliki hidup dan juga kehidupan, sebagaimana paham tradisional, adalah ruh (spirit), dan yang lainnya nafs (jiwa). Menurut istilah Islam adalah suci, karena berperan sebagai sarana untuk kembalinya manusia menuju dunia spiritual.

Namun kemungkinan ini, yakni kembali ke dunia yang lebih tinggi, tak dapat dipisahkan dari realitas, penurunan dari yang atas, karena pada dasarnya hanya yang datang dari dunia spiritual itulah yang dapat bertindak sebagai sarana kembalinya manusia ke dunia yang lebih tinggi. Oleh karena itu nafs (jiwa), suci manusia menandakan adanya keajaiban melalui nilai spiritual dalam dunia material, dari surga ke bumi.

Ia (nafs) merupakan sebuah gema dari surga untuk mengingatkan manusia di bumi ini akan tempat asalnya, Surga. Untuk memahami makna kesucian kita harus memahami pandangan tradisional mengenai realitas, baik kosmik maupun metakosmik, didalam keterbatasan manusia yang hidup dan tetap hidup di pelosok dunia. Kini dalam pandangan tradisional mengenai hidup dan kehidupan pada umumnya adalah realitas hidup dan kehidupan manusia itu sendiri.

Realitas adalah multi-struktur, yakni mempunyai berbagai tingkat eksistensi. Realitas berasal dari yang esa, dan terdiri atas berbagai tingkat. Sesuai dengan kosmologi Islam dan dapat diringkas sebagai hidup dan kehidupan psikis, hidup dan kehidupan fisik (material). Manusia hidup di alam material namun sekaligus dikelilingi oleh seluruh tingkat eksistensi yang lebih tinggi diatasnya. Manusia tradisional hidup dalam kesadaran akan realitas ini sekalipun. Pengetahuan metafisik dan kosmologisnya diluar pengetahuan orang mu'min kebanyakan dan disediakan bagi elit intelektual. Karena suatu tradisi mencakup seluruh kehidupan dan aktivitas manusia, pada suatu masyarakat tradisional.

Mungkin ada sebagian yang hidup dengan menampakkan kualitas keduniawian dan masih tradisional namun tidak mungkin menunjuk contoh ikhwan kehidupan suci yang duniawi atas diri manusia.

Didalam kitab suci Al-Qur'an telah disebutkan: “Hai manusia sesungguhnya janji Allah Adalah benar, maka sekali-kali janganlah kehidupan dunia memperdayakan kamu dan sekali-kali janganlah orang yang pandai menipu memperdayakan kamu”. (Q.S. 35 : 5)

“Ketahuilah, bahwa sesungguhnya kehidupan dunia ini hanyalah permainan dan suatu yang melalaikan, perhiasan dan bermegah-megah antara sesama kamu serta berbangga-bangga tentang (kecantikan-ketampanan), banyak harta, ilmu dan anak, seperti hujan yang tanamannya mengagumkan para petani. Kemudian tanaman itu menjadi kering, dan kamu lihat warnanya kuning, kemudian dia menjadi hancur. Dan diakhirat nanti ada azab yang keras atau ampunan dari Allah serta keridhoan-Nya. Dan kehidupan dunia ini tidak lain hanyalah kesenangan tipuan semata”. (Q.S. 57 : 20)

Makna universal dari hidup dan kehidupan manusia dalam pengertian tradisional tentu saja tanpa menghilangkan perbedaan-perbedaanya dengan kesucian jiwa dari masing-masing manusia itu sendiri. Karena aspek kesucian sudah menetap lama dalam rahiim seorang ibu yang mengandung bayinya. Hal ini pulalah yang merefleksikan prinsip-prinsip spiritual dalam cara yang tidak langsung.

Kehidupan manusia tradisional dalam seluruh aspeknya mulai dari bekerja sampai makan dan tidur, mempunyai makna spiritual, sekalipun demikian ibadah yang khusus tetap dibedakan dari irama kehidupan sehari-hari, dan lebih secara langsung memantulkan prinsip-prinsip yang mengatur seluruh kehidupan. Dengan cara yang sama kehidupan jiwa suci menjadi bagian dari kehidupan tradisional yang dipadukan dengan seluruh kehidupan manusia dan dihubungkan dengan tindakan membuat dan berbuat sesuatu, yang secara langsung dipertalikan dengan ritus-ritus dan simbol-simbol spiritual keagamaan.

Berdasarkan kenyataan ini maka kelangsungan hidup manusia dan kelangsungan hidup suatu agama ada pertalian yang amat erat sekali, sekalipun setelah struktur masyarakat tradisional semakin lemah bahkan hancur sebagaimana kita saksikan dibeberapa bagian bumi dijaman modern ini. Orang-orang bijak masa lampau mengatakan bahwa, ”hidup dan kehidupan merupakan jembatan antara dunia material dan dunia spiritual, maka tidak dapat dipisahkan dari agama tertentu“.

Kualitas yang diusahakan “tradisional” menyinggung keseluruh manifestasi suatu kehidupan tradisional yang memantulkan prinsip-prinsip spiritual kehidupan itu sendiri, baik secara langsung maupun tidak langsung, sedangkan yang suci terutama yang dipergunakan dalam bidang pencarian jati diri seseorang dalam mengarungi hidup fisik yang amat singkat ini, dimaksudkan untuk manifestasi tradisional. Yang secara langsung berhubungan dengan prinsip-prinsip spiritual, yaitu : “Ritus religius dan inisiatik (silsilah) serta perbuatan yang mempunyai suatu subyek yang suci walau seringkali terjadi talbisu (tipuan) dunia atas diri manusia yang larut dalam glamournya dunia.

Rasulullah Saw pernah mengatakan mengenai dunia ini: “Dunia umurnya sudah tua sekali, dan berwujud seorang nenek-nenek yang memakai gaun indah serta perhiasan emas permata yang menempel diseluruh tubuhnya”.

Jadi kesimpulannya, dunia itu semakin tua dan semakin merangsang manusia untuk berebut memilikinya dengan berbagai macam cara dan gaya. Tidakkah mereka menyadari bahwa dunia itu hanyalah tempat ujian berupa sawah ladang? Agar manusia bercocok tanam diatasnya yang pada akhirnya mereka semua akan memetik dari apa-apa yang telah ditanamnya.

Tuhan yang Maha Agung memiliki rahasia didalam hati manusia sebagaimana api dalam besi. Begitu pula halnya bagi mereka yang telah melewati tingkatan pertama dalam pengembangan dan penyempurnaan jiwa yang mengarah menuju alam ruh, akan mencapai tingkat kesempurnaan spiritual melalui suatu cara, sehingga dimensi batin dan spiritual dapat mewujud didalamnya, kemudian membawa jiwa orang yang memenuhi kualifikasi untuk melakukan pendakian spiritual menuju persatuan dengan Sang Kekasih.

Jadi lebih dari itu, mereka mempunyai tiga sifat realitas batin utama. Pertama adalah penyusutan (qabdh). Dalam sifat realitas batin tertentu dari jiwa manusia harus mati, karena realitas ini berhubungan dengan kezuhudan dan kesalehan serta manifestasi atau “teofani” (tajalli), nama-nama Tuhan Yang Maha Bijaksana Lagi Maha Perkasa.

Sifat realitas batin kedua adalah perluasan (basth), yakni ada aspek jiwa manusia yang diperluas sehingga eksistensinya melampaui batas-batasnya sendiri, sehingga ia memeluk seluruh alam semesta, karena realitas batin ini diiringi kebahagiaan dan ekstase, serta merupakan manifestasi nama-nama Tuhan Yang Maha Indah lagi Maha Pengasih.

Sifat realitas batin yang ketiga adalah persatuan dengan yang maha benar (wi'shalbi al-haqq) melalui pencapaian peleburan (fana) dan kekekalan (baqa). Karena pada realitas batin ini ahli makrifat telah melewati seluruh maqamat lainnya dan ia dapat merenungkan wajah sang kekasih.


KEMATIAN FISIK

Kematian adalah keyakinan ilahiah sekaligus menjadi sumber keberadaan dan kehidupan fisik manusia yang telah usai. Kematian berasal dari karunia Tuhan dan terletak dalam salah satu bagian inti ajaran Islam. Ia merupakan sebuah kunci yang diberikan kepada manusia agar dapat menguak rahasia dibalik kematiannya sendiri, karena manusia berada diantara dua dunia kesunyian yang dalam hal tertentu berarti ganda (ambigu) dan tidak diketahuinya.

Yang pertama adalah masa sebelum lahir, dan yang kedua adalah masa setelah kematian. Kehidupan manusia berada diantara keduanya yang antara sekejap seperti tangisan sesaat yang secara tiba-tiba memecahkan kesunyian abadi sekadar untuk bersatu dengan-Nya.

Dengan bantuan doktrin dan metode spiritual, manusia mampu memahami siapa dirinya, dengan meninggalkan apa saja yang menyesatkannya untuk mengetahui hakikat dirinya. “Dalam kematian, manusia dibebaskan darinya melalui transformasi batin yang terjadi kapan dan dimanapun. “ Akibatnya dalam kerangka kehidupan normalnya dia mampu mendengar irama batin kesunyian yang kekal abadi dari seluruh makhluk dan dibalik kebisingan kehidupan sehari-har