Sabtu, 29 Desember 2012

Curug panjang

Curug panjang merupakan tempat wisata alam yang terdapat di daerah cisarua puncak.  Akses jalan menuju tempat ini terbilang cukup mudah dengan kondisi jalan yang ekstrim. saya sendiri menuju tempat ini hanya dengan bantuan google map. tapi jangan ragu untuk bertanya pada orang sekitar jika anda ragu dengan jalan yang diambil. Orang - orang disepanjang jalan ini pun ramah kok,dapat membantu anda menunjukkan jalan yang benar.

Kondisi jalan menuju kawasan ini begitu menantang, tanjakan curam dan melewati genangan air yang cukup tinggi, yang saya maksud adalah aliran air yang berbentuk seperti air terjun di sisi jalan. saya tidak menyarankan mobil sedan atau mobil mewah menuju kawasan ini. bersepeda menuju kawasan ini sepertinya akan mengasikkan sekali. Medan berbatu yang sepertinya masyarakat sekitar yang membuatnya, medan awal menuju kawasan inj adalah aspal tetapi sedikit rusak. Selama perjalanan anda akan merasa seperti membelah hutan karenan banyaknya pohon rimbun sepanjang jalan. Tidak kurang dari 1 jam saya menuju kawasan ini dengan menggunakan sepeda motor, berawal dari jalan raya puncak tahu yunyi.

Sepanjang perjalanan menuju kemari saya disuguhi pemandangan alam yang hijau khas pegunungan. tidak jauh dari loket pintu masuk curug saya melihat ada penangkaran lebah, sepertinya kita dapat membeli madu segar dari tempat tersebut. Biaya masuk menuju kawasan ini cukup murah hanya 24 ribu untuk tiket masuk 2 orang dan retribusi parkir sebesar 3 ribu.

Tidak berapa lama kami berjalan sekitar 5 menit, sampailah saya di tempat wisata yaitu curug panjang. Tidak banyak cerita sejarah yang saya dapat dari tempat ini. Sepertinya tidak hanya ada curug ini saja karena masih ada jalan setapak meuju ke suatu tempat jauh diatas tentu saja kita harus membayar guide untuk mengakses wilayah tersebut, dengan tarif 30-35 ribu. Perjalanan dan pemandangan yang menenangkan, air terjun yang cantik dengan airnya yang jernih membuat saya begitu tenang menikmatinya. curug ini memiliki pesonanya tersendiri.

Ayo kita lestarikan alam ini, kita jaga agar anak cucu kita nanti dapat menikmatinya. Dan saya berharap pemerintah daerah terkait dapat memperbaiki dan memberikan akses jalan yang baik, karena semakin baik akses jalan saya rasa akan semakin banyak orang datang ke curug panjang. Tempat yang bagus tanda didukung prasarana yang baik saya rasa akan hilang tenggelam begitu saja. Karena saya sendiri menginginkan jika indonesia menjadi surga para pelancong diseluruh dunia. Alam indah tanpa tara.

Jumat, 28 Desember 2012

Selamat tinggal pantai indah


“Luas areal penambangan dan jumlah KIP yang broperasi diprediksi akan meningkat karena saat ini jumlah izin usaha pertambangan eksplorasi di laut sebanyak 217 izin dengan wilayah IUP eksplorasi 382.103,01 Ha. Sebanyak 204 izin dikeluarkan oleh Gubernur dan 13 oleh Kabupaten,” kata Ismed Seminar Hukum Pertambangan yang digelar Fakultas Hukum UBB di Kampus Terpadu UBB di Balunijuk, Rabu (28/11/2012).
Ismed mengungkapkan sejauh ini sampai saat ini 46.681,70 ha laut Babel sudah diterbitkan izin usaha pertambangan operasi produksi hingga tahun 2012. Dari luas IUP Operasi produksi itu beroperasi sedikitnya beroperasi 74 KIP di laut Babel, 68 unit KIP beroperasi di IUP PT Timah Tbk selebihnya enam kapal oleh perusahaan swasta.

Kalau begini caranya alam indonesia yang indah akan hancur begitu saja demi kepentingan dompet-dompet suatu perusahaan. Tanah kelahiran kita telah diperkosa habis2an. gunung-gunung digerogoti hingga habis. pengeboran minyak lepas pantai merusak kestabilan bawah laut. seharusnya kita sadar bahwa bhmi ini tidak hanya manusia yang menempatinya. Masih terdapat hewan dan tumbuhan yang hidup dan bernafas di bumi ini.

setelah habis disedot sumber daya alam hingga habis apakah masyarakat inj menikmati hasilnya? yang kita lihat bahkan masyaakat hanya memunguti hasil limbah yang dinggap berharga. sekali lagi, kesadaran dan,oral yang dapat  merubah ini semua. Tidak menguntungkan masyarakat sepertinya.

bagi saya sebagai seorang traveller, bangka dan belitung merupakan tempat yang indah memiliki potensi wisata yang banyak sekali,khususnya pantai yang sangat indah tanpa tanding. dengan rusaknya alam bangka maka menutup para wisatawan asing untuk mengunjungi negara kita ini.

sumber:
bangka.tribunnews.com/mobile/index.php//2012/11/29/ada-217-izin-usaha-pertambangan-laut  (diakses 28 desember 2012 jam 10.52)
Www.google.com

Minggu, 16 Desember 2012

mendaki


Pencapaian Dalam Mendaki Sebuah Gunung

Mendaki merupakan kegiatan alam yang menguras tenaga dan menguras mental. Di dalam sebuah pendakian banyak hal yang dapat kita peroleh. Ada hal-hal baik yang dapat kita peroleh dan ada juga hal buruk yang di hasilkan dari kegiatan ini. banyak aturan serta kode etik yang ditanamkan dari sebuah pendakian. Kode etik seperti perilaku bertutur kata yang sopan, tidak berbuat hal-hal yang dapat merusak alam seperti mencoret-coret dan memebuang sampah sembarangan. Pendewasaan diri secara alami akan dirasakan dalam mendaki, lebih dekat dengan pencipta, meghargai alam yang sangat perkasa serta dapat mengasah diri dalam pengambilan keputusan adalah beberapa hal penting yang dapat kita pelajari dalam mendaki.
                Ketika dalam pendakian keegoisan seseorang akan hilang, karena harus memberikan perhatian kepada teman satu team. Semua harus dijalani dengan bersama-sama, tidak ada yang akan tertinggal jauh di belakang atau terlalu jauh di depan. Kedekatan individu dalam satu team akan mempengaruhi hal ini. mental seseorang akan lebih terasah karena akan banyak terjadinya konflik dalam mendaki karena tekanan emosional yang tinggi. Hal ini  diakibatkan terlalu lelah atau bahkan dari faktor luar seperti iklim yang terlalu ekstrim maupun keadaan medan yang begitu menantang. Maka dari itu pendewasaan diri dalam pendakian akan sangat terasah lama-kelamaan secara alami.
                Berdoa merupakan hal yang terpenting untuk memulai sebuah perjalanan mendaki. Dalam hal ini kita akan semakin dekat dengan pencipta kita. Berdoa membuat tekad kita semakin bulat dan dapat tabah dalam menghadapi kondisi iklim gunung yang dapat berubah sewaktu-waktu secara extrim.  Ketika semua telah direncanakan dengan sangat matang tanpa kurang satu apapun ketika terjadi hal yang tidak diingikan maka itu adalah kehendak yang maha kuasa. Berdoa memiliki kedudukan yang begitu penting karena tidak terlepas dari izin yang maha kuasa.






                Alam ini begitu luas, alam ini begitu gagah dan perkasanya sehingga tak hanya satu bahkan banyak dari teman-teman para pendaki kehilangan nyawa saat melakukan pedakian.  Kita akan sangat terlihat kecil dan tanpa kekuatan ketika alam telah bertatapan langsung dengan kita. Meremehkan suatu pendakian bukanlah sikap yang bijaksana, sikap ini seharusnya dibuang jauh-jauh karena sikap tersebut akan membuat kita semakin sombong dan akan berakhir dengan hasil yang tidak diinginkan. Menghargai alam dengan menjaga tutur kata, menjaga lingkungan serta merawatnya adalah sikap yang sebaiknya ditunjukkan karena alam akan membalasnya dengan menunjukan keindahannya.
               
               
                Seorang manusia diciptakan dengan akal dan fikiran yang membuat kita begitu spesial. Akal dan fikiran ini tidak akan berkembang jika tidak adanya usaha untuk mengembangkannya. Maka dari itu kita harus mengasahnya untuk mendapatkan hasil yang maksimal. Akan banyak hal yang diperbincangkan dalam aktifitas pendakian. Semua keputusan dirundingkan bersama dengan kepala dingin dan pengambilan keputusan tidaklah secara sepihak tetapi ketua team haruslah mengambil keputusan akhir. Maka dari itu pengasahan kemampuan akal dan fikiran kita akan semakin berkembang.

                Mendaki merupakan aktifitas yang cukup mahal untuk dijalani. Perlengkapan mendaki dengan kualitas yang lumayan membutuhkan dana yang tidak sedikit. Bahkan untuk menuju tempat pendakian dibutuhkan dana yang cukup besar juga. Tanpa adanya manajemen makanan yang baik sehingga asupan protein yang dikonsumsi tubuh kurang maka tubuhpun akan kekurangan gizi. Jadi tidak hanya hal positif yang dapat kita capai tetapi ada beberapa hal negatif yang di dapat dalam aktifitas pendakian.

                Mendaki merupakan gambaran kecil dari sebuah kehidupan. Buat sebagian orang mendaki merupakan lambang dari kecintaannya pada alam negeri ini dan menghargai apa yang telah diciptakan oleh yang maha kuasa. Bagi saya mendaki merupakan kegiatan yang memberikan tubuh ini keluar dari kehidupa nyata dan penat, meninggalkan semua aktifitas untuk mendapatkan ketenangan secara jasmani maupun rohani. Bangsa ini memiliki alam yang indah, nikmati keindahannya dan jaga untuk anak cucu kita nanti. 

Sabtu, 08 Desember 2012

selamatkan dia.


Laju kerusakan lingkungan pulau-pulau di Indonesia mencapai 1,1 juta hektare setiap tahunnya. Terbesar terjadi di sejumlah kawasan hutan lindung dan konservasi karena aktifitas perambahan dan pertambangan batu bara. Teparah terjadi di Pulau Jawa dengan indek kerusakan lingkungan hidup mencapai 53,5 persen. Kerusakan lingkungan ini yang menjadi penyebab utama peningkatan bencana alam banjir dan tanah longsor di sejumlah kota/kabupaten di Jawa.

Laju rehalibilitasi  hanya 0,5 juta hektare setiap tahunnya sehingga tingkat perbaikan lingkungan tidak mampu mengejar kerusakan hutan. Ironinya adalah kehancuran ekologi sejumlah kawasan di Tanah Air adalah karena eksploitasi Hutan, pesisir, dan daerah aliran sungai yang dieksploitasi habis-habisan. Menurut FAO, Indonesia termasuk negara perusak hutan terbesar di dunia dengan laju kerusakan 2% atau 1,87 juta hektare (ha) per tahun yang berarti setiap hari terjadi kerusakan hutan seluas 51 km persegi. WWF dan  Greenpeace  menempatkan Indonesia di peringkat tertinggi pembabatan hutan dunia dengan rekor 1,6 juta ha per hari di Kalimantan, Papua, dan Sumatera.
Total luas hutan di Indonesia sebesar 180 juta hektar, sebanyak 21 persen atau  26 juta hektar telah dijarah dan musnah. Deforestasi hutan di Indonesia paling besar disumbang oleh kegiatan industri, penyalahgunakan HPH dan pembalakan liar (penebangan hutan mencapai 40 juta m3/ setahun), dan pengalihan fungsi hutan menjadi perkebunan/ perumahan.Bertolak belakang dengan penegakan hukum yang tumpul, 47 perusahaan hitam belum dikenai sanksi apapun.
Data kerusakan hutan di Indonesia masih simpang siur, ini akibat perbedaan persepsi dan kepentingan dalam mengungkapkan data tentang kerusakan hutan. Laju deforestasi di Indonesia menurut perkiraan World Bank antara 700.000 sampai 1.200.000 ha per tahun, dimana deforestasi oleh peladang berpindah ditaksir mencapai separuhnya. Namun World Bank mengakui bahwa taksiran laju deforestasi didasarkan pada data yang lemah. Sedangkan menurut FAO, menyebutkan laju kerusakan hutan di Indonesia mencapai 1.315.000 ha per tahun atau setiap tahunnya luas areal hutan berkurang sebesar satu persen (1%). Berbagai LSM peduli lingkungan mengungkapkan kerusakan hutan mencapai 1.600.000 – 2.000.000 ha per tahun dan lebih tinggi lagi data yang diungkapkan oleh Greenpeace, bahwa kerusakan hutan di Indonesia mencapai 3.800.000 ha per tahun yang sebagian besar adalah penebangan liar atau illegal logging. Sedangkan ada ahli kehutanan yang mengungkapkan laju kerusakan hutan di Indonesia adalah 1.080.000 ha per tahun

 .

 

Lahan Sawit.
Perambahan hutan yang tak terkendali untuk perkebunan sawit dituding sebagai penyebab nomor satu deforestasi. Pemerintah daerah dengan gampangnya memberikan konsesi sawit ke para pengusaha. Akibatnya deforestasi Indonesia tidak terbendung lagi.
Mengapa tanaman ini sangat dimusuhi oleh para aktivis lingkungan hidup dan dijuluki “tanaman bengis”? Salah satu alasan utama yang tidak diketahui orang banyak adalah fakta bahwa sawit sangat rakus air. Sawit menyedot air dalam jumlah yang sangat besar hingga ke dalam tanah. Ketika 1 wilayah sudah dijadikan perkebunan sawit, maka wilayah tersebut sangat sulit untuk ditanami kembali oleh tanaman lain. Tanah yang sudah ditanami oleh kelapa sawit menjadi kehilangan unsur hara sehingga ekosistem di sekitarnya menjadi rusak dan tak seimbang lagi. Selain hal ini, timbul banyak masalah turunan lain dari komoditas nomor 1 di Indonesia ini.
Perkebunan sawit tidak pantas disebut hutan. Biar bagaimana pun ekosistem yang heterogen tidak mungkin bisa digantikan dengan ekosistem yang homogen. Berdasarkan data Kementerian Kehutanan, kerugian negara akibat kerusakan hutan mencapai Rp 180 triliun. Apakah 180 triliun ini sebanding dengan ekspor sawit kita? Tentu tidak. Uang bisa dicari namun hutan yang hilang serta satwa yang punah tidak mungkin bisa dikembalikan lagi. Sesal kemudian tidak berguna.
Orang Utan Dianggap Hama Sawit
Selamat datang perkebunan sawit, selamat tinggal orang utan! Itulah harga yang harus dibayar untuk industri sawit ini. Perluasan lahan sawit mau tidak mau merusak habitat orang utan, beruang dan harimau. Tidak tanggung-tanggung, orang utan bisa tiba-tiba masuk ke rumah penduduk untuk mencuri nasi. Hal ini mereka lakukan karena memang sudah tidak ada makanan lagi karena hutan mereka sudah dirusak.
Beruang dan harimau juga sudah kehilanggan tempat tinggalnya, akhirnya penduduk sipil merasa jiwanya terancam dari hari ke hari. Orang utan pun dibantai secara keji atas perintah para pengusaha sawit. Satu ekor orang utan dihargai 500 ribu sampai 1 juta rupiah oleh pengusaha sawit. Padahal tidak ada maksud orang utan dan satwa liar lainnya mengganggu perkebunan sawit serta rumah penduduk. Hal ini mereka lakukan karena mereka tidak memiliki pilihan lain. Manusia telah menjadi monster bagi alam, tahun 2011 saja Washington Post mencatat 750 orang utan terbunuh di Kalimantan. Padahal orang utan adalah satwa endemik Indonesia dan satu-satunya habitat asli mereka adalah Indonesia.
Bank Dunia sendiri sangat serius menanggapi isu deforestasi Indonesia. Bank Dunia sempat menghentikan pendanaan bagi perusahaan-perusahaan kelapa sawit pada September 2009 akibat perusakan lingkungan yang sangat parah di hutan Sumatra dan Kalimantan. Lembaga swadaya internasional Greenpeace dan World Wildlife Foundation (WWF) juga ikut menyerang industri kelapa sawit dengan menyebut Palm oil: enemy number one of Indonesia’s tropical rainforests.
50% Lahan Sawit Indonesia Dikuasai Asing
Untuk siapakah sawit Indonesia? Walhi mencatat bahwa saat ini 50% lahan sawit Indonesia telah dikuasai asing dengan Malaysia sebagai pemiliki mayoritas, sebesar 26%. Konglomerasi Malaysia, Sime Darby (perusahaan sawit terbesar di dunia), sampai saat ini sudah mengantongi konsesi sawit sekitar 300.000 hektar melalui Minamas Plantation. Dengan dukungan modal yang kuat serta teknologi yang lebih canggih akibatnya banyak perusahaan sawit Indonesia yang tidak bisa bersaing. Jadi sudah jelas bahwa keuntungan bisnis sawit Indonesia justru banyak dinikmati oleh asing. Dengan kepemilikan asing sebesar 50%, kondisi Indonesia sekarang jauh lebih parah daripada masa tanam paksa (cultuurstelsel) penjajahan Hindia Belanda, yang hanya mewajibkan 20% lahan petani untuk ditanami tanaman perdagangan. Bukankah ini sangat tragis? Tanah Indonesia hanya dijadikan sapi perahan dan disedot habis-habisan air tanahnya demi perkebunan sawit.








Kasus Mesuji - Pembantaian 30 Warga oleh Perusahaan Sawit
Pantaslah jika bisnis sawit disebut sebagai bisnis paling kontroversial di Indonesia. Inilah satu-satunya bisnis di Indonesia yang dibangun di atas tangisan, darah dan air mata rakyat kecil! Tidak hanya orang utan yang dibantai demi bisnis sawit, tapi juga termasuk manusia! Pembantaian dan kekerasan sadis di Lampung tega dilakukan oleh PT Silva Inhutani, milik warga negara Malaysia bernama Benny Sutanto alias Abeng, demi melakukan perluasan lahan sawit. Penduduk setempat yang tadinya menanam sengon dan albasia menolak keras ekspansi lahan perusahaan ini. Akhirnya PT Silva Inhutani membentuk PAM Swakarsa yang juga dibekingi aparat kepolisian untuk mengusir penduduk. Pasca adanya PAM Swakarsa terjadilah beberapa pembantaian sadis dari tahun 2009 hingga 2011. Kurang lebih 30 orang sudah menjadi korban pembantaian sadis dengan cara ditembak, disembelih dan disayat-sayat. Sementara ratusan orang mengalami luka-luka dan diantara mereka ada yang mengalami trauma dan stres berat. Kesadisan yang dilakukan atas nama bisnis sawit ini mengingatkan kita kembali pada film G30S/PKI. Ironisnya, aparat kepolisian kita yang seharusnya bisa melindungi dan mengayomi kepentingan masyarakat sipil justru mau menjadi kaki tangan pengusaha Malaysia.
 
 
Belum cukupkah semua ini?



Sumber:


Senin, 03 Desember 2012

lirik " jogjakarta-kla project"


Pulang ke kotamu
Ada setangkup haru dalam rindu
Masih seperti dulu
Tiap sudut menyapaku bersahabat, penuh selaksa makna

Terhanyut aku akan nostalgi
Saat kita sering luangkan waktu
Nikmati bersama
Suasana Jogja

Di persimpangan langkahku terhenti
Ramai kaki lima
Menjajakan sajian khas berselera
Orang duduk bersila

Musisi jalanan mulai beraksi
Seiring laraku kehilanganmu
Merintih sendiri
Ditelan deru kotamu ...

Reff:
Walau kini kau t'lah tiada tak kembali
Namun kotamu hadirkan senyummu abadi
Ijinkanlah aku untuk s'lalu pulang lagi
Bila hati mulai sepi tanpa terobati