Senin, 21 Januari 2013

Biografi habibi

Masa Muda

Prof. DR (HC). Ing. Dr. Sc. Mult. Bacharuddin Jusuf Habibie atau dikenal sebagai BJ Habibie (73 tahun) merupakan pria Pare-Pare (Sulawesi Selatan) kelahiran 25 Juni 1936. Habibie menjadi Presiden ke-3 Indonesia selama 1.4 tahun dan 2 bulan menjadi Wakil Presiden RI ke-7. Habibie merupakan “blaster” antara orang Jawa [ibunya] dengan orang Makasar/Pare-Pare [ayahnya].

Foto : BJ Habibie

Dimasa kecil, Habibie telah menunjukkan kecerdasan dan semangat tinggi pada ilmu pengetahuan dan teknologi khususnya Fisika. Selama enam bulan, ia kuliah di Teknik Mesin Institut Teknologi Bandung (ITB), dan dilanjutkan ke Rhenisch Wesfalische Tehnische Hochscule – Jerman pada 1955. Dengan dibiayai oleh ibunya,  R.A. Tuti Marini Puspowardoyo, Habibie muda menghabiskan 10 tahun untuk menyelesaikan studi S-1 hingga S-3 di Aachen-Jerman.

Berbeda dengan rata-rata mahasiswa Indonesia yang mendapat beasiswa di luar negeri, kuliah Habibie (terutama S-1 dan S-2) dibiayai langsung oleh Ibunya yang melakukan usaha catering dan indekost di Bandung setelah ditinggal pergi suaminya (ayah Habibie). Habibie mengeluti bidang Desain dan Konstruksi Pesawat di Fakultas Teknik Mesin. Selama lima tahun studi di Jerman akhirnya Habibie memperoleh gelar Dilpom-Ingenenieur atau diploma teknik (catatan : diploma teknik di Jerman umumnya disetarakan dengan gelar Master/S2 di negara lain) dengan predikat summa cum laude.

Pak Habibie melanjutkan program doktoral setelah menikahi teman SMA-nya, Ibu Hasri Ainun Besari pada tahun 1962. Bersama dengan istrinya tinggal di Jerman, Habibie harus bekerja untuk membiayai biaya kuliah sekaligus biaya rumah tangganya. Habibie mendalami bidang Desain dan Konstruksi Pesawat Terbang. Tahun 1965, Habibie menyelesaikan studi S-3 nya dan mendapat gelar Doktor Ingenieur (Doktor Teknik) dengan  indeks prestasi summa cum laude.

Karir di Industri

Selama menjadi mahasiswa tingkat doktoral, BJ Habibie sudah mulai bekerja untuk menghidupi keluarganya dan biaya studinya. Setelah lulus, BJ Habibie bekerja di Messerschmitt-Bölkow-Blohm  atau MBB Hamburg (1965-1969 sebagai Kepala Penelitian dan Pengembangan pada Analisis Struktrur Pesawat Terbang, dan kemudian menjabat Kepala Divisi Metode dan Teknologi pada industri pesawat terbang komersial dan militer di MBB (1969-1973). Atas kinerja dan kebriliannya, 4 tahun kemudian, ia dipercaya sebagai Vice President sekaligus Direktur Teknologi di MBB periode 1973-1978 serta menjadi Penasihast Senior bidang teknologi untuk Dewan Direktur MBB (1978 ). Dialah menjadi satu-satunya orang Asia yang berhasil menduduki jabatan nomor dua di perusahaan pesawat terbang Jerman ini.

Sebelum memasuki usia 40 tahun, karir Habibie sudah sangat cemerlang, terutama dalam desain dan konstruksi pesawat terbang. Habibie menjadi “permata” di negeri Jerman dan iapun mendapat “kedudukan terhormat”, baik secara materi maupun intelektualitas oleh orang Jerman. Selama bekerja di MBB Jerman, Habibie menyumbang berbagai hasil penelitian dan sejumlah teori untuk ilmu pengetahuan dan teknologi dibidang Thermodinamika, Konstruksi dan Aerodinamika. Beberapa rumusan teorinya dikenal dalam dunia pesawat terbang seperti “Habibie Factor“, “Habibie Theorem” dan “Habibie Method“.

Kembali ke Indonesia

Pada tahun 1968, BJ Habibie telah mengundang sejumlah insinyur  untuk bekerja di industri pesawat terbang Jerman. Sekitar 40 insinyur Indonesia akhirnya dapat bekerja di MBB atas rekomendasi Pak Habibie. Hal ini dilakukan untuk mempersiapkan skill dan pengalaman (SDM) insinyur Indonesia untuk suatu saat bisa kembali ke Indonesia dan membuat produk industri dirgantara (dan kemudian maritim dan darat). Dan ketika (Alm) Presiden Soeharto mengirim Ibnu Sutowo ke Jerman untuk menemui seraya membujuk Habibie pulang ke Indonesia, BJ Habibie langsung bersedia dan melepaskan jabatan, posisi dan prestise tinggi di Jerman. Hal ini dilakukan BJ Habibie demi memberi sumbangsih ilmu dan teknologi pada bangsa ini. Pada 1974 di usia 38 tahun, BJ Habibie pulang ke tanah air.  Iapun diangkat menjadi penasihat pemerintah (langsung dibawah Presiden) di bidang teknologi pesawat terbang dan teknologi tinggi hingga tahun 1978. Meskipun demikian dari tahun 1974-1978, Habibie masih sering pulang pergi ke Jerman karena masih menjabat sebagai Vice Presiden dan Direktur Teknologi di MBB.

Habibie mulai benar-benar fokus setelah ia melepaskan jabatan tingginya di Perusahaan Pesawat Jerman MBB pada  1978. Dan sejak itu, dari tahun 1978 hingga 1997, ia diangkat menjadi Menteri Negara Riset dan Teknologi (Menristek) sekaligus merangkap sebagai Ketua Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT). Disamping itu Habibie juga diangkat sebagai Ketua Dewan Riset Nasional dan berbagai jabatan lainnya.

Pesawat CN-235 karya IPTN milik AU Spanyol
Ketika menjadi Menristek, Habibie mengimplementasikan visinya yakni membawa Indonesia menjadi negara industri berteknologi tinggi. Ia mendorong adanya lompatan dalam strategi pembangunan yakni melompat dari agraris langsung menuju negara industri maju. Visinya yang langsung membawa Indonesia menjadi negara Industri mendapat pertentangan dari berbagai pihak, baik dalam maupun luar negeri yang menghendaki pembangunan secara bertahap yang dimulai dari fokus investasi di bidang pertanian. Namun, Habibie memiliki keyakinan kokoh akan visinya, dan ada satu “quote” yang terkenal dari Habibie yakni :

“I have some figures which compare the cost of one kilo of airplane compared to one kilo of rice. One kilo of airplane costs thirty thousand US dollars and one kilo of rice is seven cents. And if you want to pay for your one kilo of high-tech products with a kilo of rice, I don’t think we have enough.” (Sumber : BBC: BJ Habibie Profile -1998.)

Kalimat diatas merupakan senjata Habibie untuk berdebat dengan lawan politiknya. Habibie ingin menjelaskan mengapa industri berteknologi itu sangat penting. Dan ia membandingkan harga produk dari industri high-tech (teknologi tinggi) dengan hasil pertanian. Ia menunjukkan data bahwa harga 1 kg pesawat terbang adalah USD 30.000 dan 1 kg beras adalah 7 sen (USD 0,07). Artinya 1 kg pesawat terbang hampir setara dengan 450 ton beras. Jadi dengan membuat 1 buah pesawat dengan massa 10 ton, maka akan diperoleh beras 4,5 juta ton beras.

Pola pikir Pak Habibie disambut dengan baik oleh Pak Harto.Pres. Soeharto pun bersedia menggangarkan dana ekstra dari APBN untuk pengembangan proyek teknologi Habibie. Dan pada tahun 1989, Suharto memberikan “kekuasan” lebih pada Habibie dengan memberikan kepercayaan Habibie untuk memimpin industri-industri strategis seperti Pindad, PAL, dan PT IPTN.

Habibie menjadi RI-1

Secara materi, Habibie sudah sangat mapan ketika ia bekerja di perusahaan MBB Jerman. Selain mapan, Habibie memiliki jabatan yang sangat strategis yakni Vice President sekaligus Senior Advicer di perusahaan  high-tech Jerman. Sehingga Habibie terjun ke pemerintahan bukan karena mencari uang ataupun kekuasaan semata, tapi lebih pada perasaan “terima kasih” kepada negara dan bangsa Indonesia dan juga kepada kedua orang tuanya. Sikap serupa pun ditunjukkan oleh Kwik Kian Gie, yakni setelah menjadi orang kaya dan makmur dahulu, lalu Kwik pensiun dari bisnisnya dan baru terjun ke dunia politik. Bukan sebaliknya, yang banyak dilakukan oleh para politisi saat ini  yang menjadi politisi demi mencari kekayaan/popularitas sehingga tidak heran praktik korupsi menjamur.

Tiga tahun setelah kepulangan ke Indonesia, Habibie (usia 41 tahun) mendapat gelar Profesor Teknik dari ITB. Selama 20 tahun menjadi Menristek, akhirnya pada tanggal 11 Maret 1998, Habibie terpilih sebagai Wakil Presiden RI ke-7 melalui Sidang Umum MPR. Di masa itulah krisis ekonomi (krismon) melanda kawasan Asia termasuk Indonesia. Nilai tukar rupiah terjun bebas dari Rp 2.000 per dolar AS menjadi Rp 12.000-an per dolar. Utang luar negeri  jatuh tempo sehinga membengkak akibat depresiasi rupiah. Hal ini diperbarah oleh perbankan swasta yang mengalami kesulitan likuiditas. Inflasi meroket diatas 50%, dan pengangguran mulai terjadi dimana-mana.

Pada saat bersamaan, kebencian masyarakat memuncak dengan sistem orde baru yang sarat Korupsi, Kolusi, Nepotisme yang dilakukan oleh kroni-kroni Soeharto (pejabat, politisi, konglomerat). Selain KKN, pemerintahan Soeharto tergolong otoriter, yang  menangkap aktivis dan mahasiswa vokal.

Dipicu penembakan 4 orang mahasiswa (Tragedi Trisakti) pada 12 Mei 1998, meletuslah kemarahan masyarakat terutama kalangan aktivis dan mahasiswa pada pemerintah Orba. Pergerakan mahasiswa, aktivis, dan segenap masyarakat pada 12-14 Mei 1998 menjadi momentum pergantian rezim Orde Baru pimpinan Pak Hato. Dan pada 21 Mei 1998, Presiden Soeharto terpaksa mundur dari jabatan Presiden yang dipegangnya selama lebih kurang 32 tahun. Selama 32 tahun itulah, pemerintahan otoriter dan sarat KKN tumbuh sumbur. Selama 32 tahun itu pula, banyak kebenaran yang dibungkam. Mulai dari pergantian Pemerintah Soekarno (dan pengasingan Pres Soekarno), G30S-PKI, Supersemar, hingga dugaan konspirasi Soeharto dengan pihak Amerika dan sekutunya yang mengeruk sumber kekayaan alam oleh kaum-kaum kapitalis dibawah bendera korpotokrasi (termasuk CIA, Bank Duni, IMF dan konglomerasi).

Soeharto mundur, maka Wakilnya yakni BJ Habibie pun diangkat menjadi Presiden RI ke-3 berdasarkan pasal 8 UUD 1945. Namun, masa jabatannya sebagai presiden hanya bertahan selama 512 hari. Meski sangat singkat, kepemimpinan Presiden Habibie mampu membawa bangsa Indonesia dari jurang kehancuran akibat krisis. Presiden Habibie berhasil memimpin negara keluar dari dalam keadaan ultra-krisis, melaksanankan transisi dari negara otorian menjadi demokrasi. Sukses melaksanakan pemilu 1999 dengan multi parti (48 partai), sukses membawa perubahan signifikn pada stabilitas, demokratisasi dan reformasi di Indonesia.

Habibie merupakan presiden RI pertama yang menerima banyak penghargaan terutama di bidang IPTEK baik dari dalam negeri maupun luar negeri. Jasa-jasanya dalam bidang teknologi pesawat terbang mengantarkan beliau mendapat gelar Doktor Kehormatan (Doctor of Honoris Causa) dari berbagaai Universitas terkemuka dunia, antara lain Cranfield Institute of Technology dan Chungbuk University.

Sumber: nusantaranews.wordpress.com/2009/04/02/biografi-bj-habibie-bapak-teknologi-dan-demokrasi-indonesia/

Kamis, 17 Januari 2013

dewa-kangen

Kutrima suratmu `Tlah kubaca dan aku mengerti
Betapa merindunya dirimu aKan hadirnya diriku
Didalam hari-harimu Bersama lagi

Kau tanyakan padaku Kapan aku akan kembali lagi
Katamu kau tak kuasa Melawan gejolak didalam dada
Yang membara menahan rasa Pertemuan kita nanti
Saat bersama dirimu

Chorus:
Semua kata rindumu
Semakin membuatku `tak berdaya
Menahan rasa ingin jumpa
Percayalah padaku akupun rindu kamu
Ku akan pulang Melepas semua kerinduan
Yang terpendam.....

Kau tuliskan padaku Kata cinta
Yang manis dalam suratmu
Kau katakan padaku Saat ini
Kuingin hangat pelukmu
Dan belai lembut kasihmu
Takkan kulupa slamanya
Saat kau ada di sisiku

Chorus

Jangan katakan cinta
Menambah beban rasa
Sudah simpan saja sedihmu itu
Ku akan datang.....

Chorus 2x

Selasa, 15 Januari 2013

Chrisye - Andai aku bisa

Andai aku bisa ...
Memutar kembali
Waktu yang telah berjalan
Tuk kembali bersama di dirimu selamanya...

Bukan maksud aku membawa dirimu
Masuk terlalu jauh
Ke dalam kisah cinta
Yang tak mungkin terjadi..

Dan aku tak punya hati
Untuk menyakiti dirimu
Dan aku tak punya hati tuk mencintai
Dirimu yang selalu mencintai diriku
Walau kau tahu diriku masih bersamanya ...

Walaupun kau tahu
kau tahu diriku
Masih bersamanya ....

Sumber:
http://m.kapanlagi.com/lirik/artis/chrisye/andai_aku_bisa/

Fakta unik

Android merupakan sistem operasi no 1 di ranah ponsel dunia yang sebelumnya di pegang oleh Symbian.

2. Menggunakan nama makanan penutup
Nama OS Android menggunakan nama makanan penutup seperti :

- Cupcake ( Android1 .5 ),
- Donut ( Android 1.6 ),
- Eclair (Android 2. 1),
- Froyo (Android 2. 2),
- Gingerbread (Android 2 .3 ),
- Honeycomb( Android 3 .0 )(Khusus Tablet)
- Ice Cream ( Android 4.0) (Belum Rilis)

3. Nama OS Sesuai Dengan Urutan Alfabet
Nama OS android sesuai dengan susunan alfabet, kalau gak percaya liat daftar yang di atas

4. OS Open Source
Android merupakan sistem operasi yang spesial karena merupakan OS open
source yang dapat memudahkan pengembang aplikasi menanamkan aplikasinya
di Android.

5. Mempunyai Pasar Khusus
Yang pasti pasar yang dimaksud bukan pasar yang dikunjungi robot hijau.
Pasar di sini adalah android market yang dapat digunakan untuk
mendownload game dan aplikasi untuk android. Aplikasinya pun sekarang udah lebih dari 300.000.

6. Pertumbuhan tercepat
OS dengan pertumbuhan tercepat
Sistem operasi milik google ini tumbuh 861% dalam 1 tahun terakhir.

7. Berdiri sendiri
Awalnya android ini berdiri sendiri dengan nama Andrioid Inc. setelah
itu dibeli oleh Google Inc. . Untuk mengembangkannya dibentuklah open
headset alliance yang terdiri dari banyak perusahaan.


Sumber:  http://www.infogue.com/viewstory/2011/07/24/fakta_unik_os_android/?url=http://androidhut.blogspot.com/2011/07/fakta-unik-android.html

Kamis, 03 Januari 2013

ayo bangkit


Ayo bangkit.
Kota-kota besar saat ini terancam kemacetan total dikemudian hari. Surabaya dan Jakarta contonya, diperkirakan pada beberapa tahun lagi akan terancam kemacetan lalu lintas secara total. Kota-kota besar saat ini terancam tenggelam dalam genangan air yang mengakibatkan tergangunya kegiatan ekonomi. Jakarta merupakan salah satunya dan pada beberapa hari silam, Bandung ikut di dalam nya. Tingkat polusi di kota-kota besar sudah sangat memprihatinkan,  bahkan saking memprihatinkannya banyak penyakit yang menyerang masyarakat seperti ISPA dan gangguan pernafasan lainnya bahkan kematian pada balita. Jakarta sebagai kota besar mengalaminya saat ini. polusi suara yang ditimbulkan akibat banyaknya kendaraan di jalanan dapat merusak pendengaran para pengguna jalan, ironisnya pejalan kaki yang menggunakan kendaraan umum yang merasakan juga dampaknya.
Apa yang telah kita lakukan? Saling melukai satu sama lain secara tidak langsung? Membunuh sesama secara tidak langsung? Menghancurkan alam ini secara tidak langsung? Kenapa tidak kalian lakukan secara langsung? Karena tidak manusiawi? Karena hidup sendiri-sendiri? Karena tidak perduli? Karena krisis kesadaran dan rusaknya moral lebih penting daripada kemanusiaan? Beritau saya pendapat kalian.
Membangkitkan kembali negeri ini sih bukan hal yang sulit menurut saya. Hanya membutuhkan dua hal yang  mudah dan singkat. MORAL dan KESADARAN adalah jawabannya. Dengan moral dan kesadaran yang baik sudah jelas semua orang perduli dan bergerak tidak hanya berbicara saja. Dengan moral dan kesadaran yang baik kebijakan-kebijakan yang diambil atas dasar yang baik pula dan tujuan yang baik. Bahkan dengan moral dan kesadaran yang baik maka perangpun tidak akan terjadi.  
Sadar akan macet maka gunakanlah sepeda atau angkutan umum, tidak menerobos lampu merah, disiplin dalam menggunakan jalan. Jika merasa kota ini terlalu panas untuk anda sudah sebaiknya anda melakukan penghijauan. Jika merasa kota ini terlalu kotor buanglah sampah pada tempat yang seharusnya sampah berada. Sungai bukan tempat yang seharusnya sampah berada, jalanan juga bukan tempat yang seharusnya sampah berada, hutan dan gunung juga bukan merupakan tempat dimana sampah berada dan danau bukan lah bak yang anda bisa gunakan untuk mencuci tempat makan mewah kalian dan baju-baju mahal kalian.  
Hal-hal kecil patut kita kerjakan sebagai generasi muda dan bangsa yang besar, untuk mendapatkan hasil yang begitu besar nantinya. Cintai lingkungan sekitar anda, cinta makhluk hidup disekitar anda, dengan moral dan kesadaran yang baik  akan tercipta suasana yang damai. Cintai alam ini maka alam akan mencintai bangsa yang besar ini. Kita bisa bangkit, bersama. 

sedikit tulisan



SATU.
Waktu silam membuktikan betapa gagahnya kami
Coretan itu membuktikan betapa besarnya semangat kami
Teriakan masa itu membuktikan betapa tak gentarnya kami
Tak ada yang dapat membelenggu kami, bahkan pemikiran kami
Kami bersatu membangun kekuatan jiwa menyatukan emosi
Mengepal tangan kami
Menyingsingkan lengan kami
Demi suburnya tanah ibu pertiwi

Sekarang kami hanyalah seonggok daging, segumpal darah
Tak berguna, ditunggangi bagai kuda
Tertiup bagai abu,Dicucuk bagai kerbau
Tak ada yang tersisa dari masa itu, hanyalah cerita…
Tak ada lagi hati-hati yang tergerak untuk ibu pertiwi
Seakan tak mendengar negeri ini menjerit…
Disiksa…
Diperkosa…
Dia..membutuhkan kami
Kami yang silam, kami yang satu.

SEPERTI SEBUAH PERMAINAN CATUR

Hidup itu tak hanya menang…
Hidup itu tak hanya tentang idealismu…
Hidup itu tak hanya kalah…
Hidup itu tak hanya tentang pemikiranmu…

Hidup ini tentang strategi,
Meyakinkan akan yang abu-abu menjadikan hitam dan putih
Penuh ke-kotak-kotakan hidup
Yang hidup berjuang untuk yang tiada, menjadi tak sia-sia

Hidup itu tentang pilihan,
Tak semua memiliki pilihan, dan yakin melangkah.
Yakinkan dalam hati… dan
tersadar bahwa…
Hidup ini seperti sebuah permainan catur
Hanya saja sedikit ditutupi untuk menyimpan misterinya..




Dialog Mulut dan Telinga

Hey telinga.. lihat sekitarmu
Bertieriak padamu lantangnya, berapi-api, menggebu-gebu bak cinderela kehabisan waktu
Perhatikan mereka begitu vocal, mencacimu lembut tanpa ampun
Membuatmu panas,ciut sesaat

Lihat mulut-mulut tanpa gincu meracau, lebih indah dari camar di alam bebas
Kata-kata mutiara tajam keluar dari kaum-kaum yang dibilang terdidik
Sambungan jeritan dari kesusahan dan penderitaan
Ungkapan kritis dari semua kepentingan
Entah itu sesuatu yang berkibar atau bergambar

Teruslah buat mereka berbicara wahai mulut, hingga panas mulut meracau
Semakin lantang semakin aku tuli.
Silahkan saja, bebas kau berbicara,meracau, bergaduh
Tak berarti untukku wajib mendengar.
Ini demokrasi bukan, bebas berbicara.