Tiga Sudut
Pandangan
• Ekonomi: Bisnis
adalah kegiatan ekonomis (tukar- menukar, jual-beli, memproduksi-memasarkan,
bekerja-mempekerjakan) dengan maksud memperoleh keuntungan. Bisnis yang baik,
yang memperoleh banyak untung.
• Hukum: Bisnis
terikat oleh hukum. (apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan dalam kegiatan
bisnis).
• Etika: Bisnis
membutuhkan etika, agar bisa sehat dan berkembang. Misalnya: Soal kepercayaan
(trust), soal stakeholder, soal tanggungjawab sosial dsb)
Peran Etika dalam
Bisnis
• Mitos mengenai bisnis amoral (bisnis tidak berkaitan
dengan moralitas)
• Bisnis harus berlaku secara etis? Kegiatan bisnis ada
dalam hubungan kontrak sosial, sehingga tidak mungkin berlangsung tanpa ikatan
moral.
• Good ethics, good business. Kelangsungan bisnis dalam
jangka panjang, berkaitan dengan tanggungjawab etis yang diwujudkannya.
Penilaian terhadap
Bisnis
• Sekarang pebisnis
dinilai sebagai pekerjaan
terhormat.
• Dalam awal sejarah
barat, bisnis atau perdagangan dianggap sebagai yang tidak pantas sebagai
manusia beradab.
• Plato: Negara yang
ideal adalah negara agraris yang sedapat mungkin berdikari, sehingga
perdagangan tidak perlu. Perdagangan mempertebal keserakahan manusia
• Aristoteles: Setiap
usaha menambahkan kekayaan adalah tindakan yang tidak etis.
Pandangan
Agama-agama
• Kristen: Alkitab
tidak menolak bisnis dan perdagangan, tetapi sangat kritis terhadap kekayaan
dan uang. Reformasi memunculkan sikap yang lebih positif (band. Tesis Max
Weber).
• Islam:Ada pandangan
lebih positif terhadap perdagangan (Penyebaran Islam banyak terjadi lewat jalur
perdagangan). Ada catatan tentang bunga uang (interest) yang kerap disamakan
dengan riba (usury).
• Hindu/Budha: Secara
teologis kekayaan dan bisnis dipandang secara negatif, tetapi ada pandangan
positif yang mendorong secara positif.
Pandangan Budaya
• Tradisional: Ada
yang menilai usaha dagang secara sangat positif (Minang), tetapi ada yang menempatkan
profesi pedagang di strata kedudukan sosial terendah (Jawa: Lihat analisa C.
Geertz).
• Modern: Kegiatan
bisnis dinilai sebagai pekerjaan terhormat dan semakin dibanggakan. Adam
Smith menekankan perbedaan antara kepentingan diri dan egoisme.
Kegiatan bisnis memang mencari kepentingan diri, tetapi
tidak sampai merugikan orang lain, sebab relasi ekonomi justru harus
menguntungkan kedua belah pihak sekaligus.
Masalah Keuntungan
• Tujuan bisnis
adalah memperoleh keuntungan (to provide products or services for a profit).
Bisnis bukan karya amal.
• Maksimalisasi
keuntungan dapat memunculkan masalah- masalah etis: mis. Menghalalkan berbagai
cara, memperalat karyawan (lih. gambaran hidup buruh pada awal masa industri
spt ditulis Charles Dickens), mempekerjakan anak-anak.
• Perlu relativasi
keuntungan: Ronald Duska: membedakan maksud (purpose) dengan motivasi (motive).
Maksud bisnis adalah menyediakan produk atau jasa yang bermanfaat bagi
masyarakat, sedang keuntungan adalah motivasi untuk mengadakan bisnis.
• Pendekatan
stakeholders : Tujuan perusahaan bukan sekadar maksimalisasi keuntungan, tetapi
mendatangkan manfaat bagi stakeholders (semua pihak yang berkepentingan dengan
perusahaan, : pemegang saham, manajer, karyawan, pemasok, konsumen, masyarakat
lokal, masyarakat luas, pemerintah, dll
Kewajiban Karyawan
• Kewajiban Ketaatan. Sebatas yang tidak melanggar moral,
dan yang sewajarnya sesuai kesepakatan kerja.
• Kewajiban konfidensialitas (menyimpan informasi yang
konfidensial, mis: tehnik produksi, formula, finansial, strategi dll)
• Kewajiban loyalitas. (contoh di Jepang) Harus dihindari
konflik kepentingan pribadi dengan perusahaan.
Kewajiban Pokok
Perusahaan
• Tidak
mempraktekkan diskriminasi (ras, gender)
• Menjamin
kesehatan dan keselamatan kerja.
• Memberi gaji yang
adil (enam faktor:
1. Peraturan hukum
2. Upah yang lazim
di sektor industri tertentu atau daerah
tertentu
3. Kemampuan
perusahaan
4. Sifat khusus
pekerjaan tertentu
5. Perbandingan
dengan upah/gaji lain dalam perusahaan
6. Perundingan
upah/gaji yang fair.
• Tidak
memberhentikan karyawan secara semena- mena.
Perhatian Untuk Konsumen
• Hak atas keamanan
• Hak informasi
• Hak untuk memilih
• Hak untuk didengarkan
• Hak lingkungan hidup
• Hak konsumen atas pendidikan agar bisa menjadi kritis
Tanggungjawab
Produsen
• Teori Kontrak:
Hubungan produsen dan konsumen seperti hubungan kontrak (ada hak dan kewajiban
kedua belah pihak)
• Teori Perhatian
seperlunya: Karena konsumen ada dalam posisi lemah (dalam informasi ttg
produk), maka konsumen dilindungi.
• Teori Biaya Sosial:
Produsen bertanggung jawab atas semua kekurangan produk dan kerugian yang
dialami akibat pemakaian produk tsb.
Tanggungjawab
Bisnis Lainnya
• Berkaitan dengan produk: kualitas produk, harga,
pengemasan.
• Soal periklanan
• Tanggungjawab sosial perusahaan
• Tanggungjawab dalam hal lingkungan hidup
Sumber: http://rudy-wawolumaja.lecturer.maranatha.edu/wp-content/uploads/2012/02/9.-Etika-Bisnis1.pdf
Diakses pada 21 Maret 2014 21.59 WIB
Tidak ada komentar:
Posting Komentar