·
Kelompok
Kelompok merupakan
salah satu konsep penting dalam sosiologi, namun belum ada suatu kesepakatan mengenai
definisi suatu kelompok. Tapi ada suatu definisi kelompok yang lebih disenangi
oleh para sosiolog yang mengartikan istilah kelompok itu adalah kumpulan orang
yang memiliki kesadaran bersama akan keanggotaannya dan saling berinteraksi
(Paul B Horton).
·
Organisasi
Formal Resmi
Organisasi formal/ Resmi adaah
organisasi yang dibentuk oleh sekumpulan orang/masyarakat yang memiliki suatu
struktur yang terumuskan dengan baik, yang menerangkan hubungan-hubungan
otoritasnya, kekuasaan, akuntabilitas dan tanggung jawabnya, serta memilki
kekuatan hukum. Struktur yang ada juga menerangkan bagaimana bentuk
saluran-saluran melalui apa komunikasi berlangsung. Kemudian menunjukkan
tugas-tugas terspesifikasi bagi masing-masing anggotanya. Hierarki sasaran
organisasi formal dinyatakan secara eksplisit. Status, prestise, imbalan,
pangkat dan jabatan, serta prasarat lainya terurutkan dengan baik dan
terkendali. Selain itu organisasi formal tahan lama dan mereka terencana dan
mengingat bahwa ditekankan mereka beraturan, maka mereka relatif bersifat tidak
fleksibel. Contoh organisasi formal ádalah perusahaan besar, badan-badan
pemerintah, dan universitas-universitas (J Winardi, 2003:9).
·
Organisasi
informal
Keanggotaan pada
organisasi-organisasi informal dapat dicapai baik secara sadar maupun tidak
sadar, dan kerap kali sulit untuk menentukan waktu eksak seseorang menjadi
anggota organisasi tersebut. Sifat eksak hubungan antar anggota dan bahkan
tujuan organisasi yang bersangkutan tidak terspesifikasi. Contoh organisasi
informal adalah pertemuan tidak resmi seperti makan malam bersama. Organisasi
informal dapat dialihkan menjadi organisasi formal apabila hubungan didalamnya
dan kegiatan yang dilakukan terstruktur dan terumuskan. Selain itu, organisasi
juga dibedakan menjadi organisasi primer dan organisasi sekunder menurut Hicks:
- Organisasi Primer, organisasi semacam ini menuntut keterlibatan secara lengkap, pribadi dan emosional anggotanya. Mereka berlandaskan ekspektasi rimbal balik dan bukan pada kewajiban yang dirumuskan dengan eksak. Contoh dari organisasi semacam ini adalah keluarga-keluarga tertentu.
- Organisasi Sekunder, organisasi sekunder memuat hubungan yang bersifat intelektual, rasional, dan kontraktual. Organisasi seperti ini tidak bertujuan memberikan kepuasan batiniyah, tapi mereka memiliki anggota karena dapat menyediakan alat-alat berupa gaji ataupun imbalan kepada anggotanya. Sebagai contoh organisasi ini adalah kontrak kerjasama antara majikan dengan calon karyawannya dimana harus saling setuju mengenai seberapa besar pembayaran gajinya.
·
Pengalaman
berorganisasi
Saya memiliki beberapa pengalaman dalam
berorganisasi tetapi tidak satupun pengalaman saya berasal dari organisasi yang
berasal dari sekolah maupun perguruan tinggi. Memimpin organisasi informal pun
saya pernah melakukannya, seperti berada pada posisi ketua pelaksana dalam
pementasan musik yang diusung oleh sekelompok komunitas musik yang pada saat
itu saya berada di dalamnya.
Permasalahan – demi permasalahanpun muncul. Permasalahan
keuangan merupakan hal yang paling menonjol pada saat itu karena kami merupakan
organisasi yang berdiri sendiri tanpa bantuan dari sponsor. Permasalahan tersebut
kami selesaikan dengan berdiskusi dan menyelesaikannya secara bersama dan
secara kekeluargaan yang pada akhirnya akan menghasilkan cara untuk menyelesaikan
permasalahan tersebut.
Setiap berada pada suatu organisasi sudah pasti akan
mendapatkan suatu permasalahan, dan saya yakin permasalahan tersebut akan
diselesaikan secara bersama. Karena organisasi saya dapat katakan sebagai suatu
kelompok yang memiliki visi dan misi yang sama sehingga membuat mereka memiliki
tujuan yang sama. Jika salah satu anggota memiliki visi dan misi yang berbeda
dengan kelompok tersebut saya yakin dia akan memisahkan diri untuk melanjutkan
visi dan misi nya.
(http://id.wikipedia.org/wiki/Organisasi_sosial)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar