Selasa, 22 Maret 2011

MANUSIA DAN KEINDAHAN

KEINDAHAN KATEDRAL
Gereja katedral merupakan salah satu gereja yang cukup megah dan kokoh yang berdiri di Indonesia. Bukan hanya megah tetapi juga memiliki sisi keindahan dalam segi arsitekturnya. Gereja katedral yang berlokasi tidak jauh dari mesjid istiqlal memang selalu menjadi perhatian para wisatawan local maupun mancanegara. Tak jarang banyak dari wisatawan tersebut ingin mengetahui keindahan dari design arsitektur gereja katedral tersebut maupun dari sisi sejarahnya. Gereja katedral yang berdiri sejak tahun 1901 ini bergaya neogotik, sudah seabad lamanya bangunan ini berdiri kokoh sehingga ditetapkan menjadi salah satu bangunan cagar budaya yang dilindungi kelestariannya. Secara umum gereja katedral dibangun menyerupai salib raksasa. Dari bagian depan Katedral, tepatnya di atas pintu masuk, terdapat tiga puncak menara yang menjulang tinggi. Masing-masing menara memiliki nama dan makna tersendiri. Menara kecil di tengah-tengah atap dengan sebuah ukiran lingkaran di bawahnya dinamakan Menara Angelus Dei. Sementara itu, dua menara dengan tinggi 60 meter dari atas tanah, di sisi kanan dan kiri Angelus Dei, masing- masing dinamakan Benteng Daud dan Menara Gading Bangunan ini dibangun oleh seorang pastor yang bernama Antonius Dijkmans. Dua menara yang mengapit pintu masuk menyita perhatian kita ketika kita akan memasuki bangunan tersebut, diatas menara tersebut terdapat dua menara kecil lagi yang terbuat dari rangkaian besi, begitu juga pada menara ketiga. Disetiap menara terdapat lonceng yang umurnya sudah sangat begitu tua, di prediksi tahun pembuatan lonceng-lonceng tersebut berkisar antara tahun 1800 hingga awal tahun 1900-an. Mata kita tidah hanya dimanjakan dengan keindahan arsitekturnya yang bergaya neogitik yang berasal dari eropa tetapi jga kita dimanjakan dengan keindahan sejarahnya. Dari kejauhan kita dapat melihat menara bangunan ini menjulang tinggi sehingga pepohonan yang menghalangi menambah keindahan dari bangunann ini dari kejauhan. Tak hanya dari luar tetapi keindahan rumah ibadah ini masih terasa hingga ke dalam bangunan. Ketika memasuki ruangan kesan lapang sangat kita rasakan begitu kental, warna putih alami pada dinding menambah rasa klasik tentang bangunan ini, membuat kita terpukau akan keindahannya untuk setiap orang yang hanya berjalan-jalan ataupun datang untuk beribadat.  
Katedral tidak hanya memberikan keindahan dalam segi arsitektur tetapi juga keindahan dalam sisi sejarah. Sejarah yang ditinggalkan sangat jelas “terpahat” dalam setiap inci ruangan tersebut, wisatawan local maupun mancanegara tidak akan menyesal ketika akan mengunjugi bangunan ini karena mata mereka akan dimanjakan dengan keindahannya. Inilah bagian dari manusia yang mencintai keindahan, mereka menciptakan bangunan ataupun hal-hal lain yang memiliki nilai keindahan tersendiri.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar