MATINYA SEORANG PEJUANG
Kami masih terus terjaga usai kau pergi
Tak lelah menghadang ujung senapan
Mengusung panji-panji hingga pagi datang dari timur
Menyongsong keyakinan dengan dada seorang satria
Kami akan terus berjaga ditapal batas demokrasi
Mengeja mimpimu dengan butir-butir darah laksana zikir
Menyusun baris baru dari perjuangan yang belum usai
Meski ajal mengintai dari balik selimut
Kini kau telah pergi tanpa sempat kami antar dermaga baka
Tapi satu musim nanti
Kami akan berlari dibawah hujan peluru sambil berteriak
“Cak…satu generasi telah lahir atas kematianmu”
• Gaya Bahasa (Konotatif)
1. Panji-panji : Bendera yang berbentuk segitiga memanjang
2. Ajal : Mati
• Rima
Sajaknya tidak beraturan.
• Diksi atau Pilihan Kata
1. Ajal, penyair lebih memilih kata lenyap dari pada mati karena ajal lebih menengkram.
2. Panji-panji, penyair lebih memilih kata panji-panji daripada Bendera, karena kata panji-panji lebih pahlawan.
• Maknanya
Mengenang pahlawan kita Munir. Ketika Munir telah meninggal generasi baru telah lahir atas kematiannya.
Sumber: http://tugassekolahonline.blogspot.com/2009/04/analisa-puisi.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar