Minggu, 21 April 2013

Analisa puisi 7

Sumpah pemuda yang hilang

SATU.
Waktu silam membuktikan betapa gagahnya kami
Coretan itu membuktikan betapa besarnya semangat kami
Teriakan masa itu membuktikan betapa tak gentarnya kami
Tak ada yang dapat membelenggu kami, bahkan pemikiran kami
Kami bersatu membangun kekuatan jiwa menyatukan emosi
Mengepal tangan kami
Menyingsingkan lengan kami
Demi suburnya tanah ibu pertiwi

Sekarang kami hanyalah seonggok daging, segumpal darah
Tak berguna, ditunggangi bagai kuda
Tertiup bagai abu,Dicucuk bagai kerbau
Tak ada yang tersisa dari masa itu, hanyalah cerita…
Tak ada lagi hati-hati yang tergerak untuk ibu pertiwi
Seakan tak mendengar negeri ini menjerit…
Disiksa…
Diperkosa…
Dia..membutuhkan kami
Kami yang silam, kami yang satu.

Analisa: Puisi diatas merupakan karya yang terinspirasi dari sumpah pemuda. Penulis merefleksikan sumpah pemuda dalam kehidupan sekarang, bukan kehidupan pada zaman perjuangan. Pemiliha kata kata yang dramatis tetapi mudah untuk dipahami sehingga pesan atau makna dari puisi ini dapat tersampaikan ke setiap pemuda indonesia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar